Manusia dan Media


Bismillahirrahmaanirrohiim
Assalamu’alaikum Warohmatullohi Wabarokatuh

Alhamdulillahirabbil ‘Alamiin segala puji bagi Allah yang telah memberikan kesempetan untuk menyelesaikan tulisan yang singkat ini. Sholawat salam kepada Baginda Nabi Muhammad SAW yang telah membawa kita dari zaman jahiliyah kepada zaman islamiyah.

A.Hubungan Manusia dengan Media
Manusia dan media saat ini sangat erat hubungunnya. Untuk zaman sekarang media sosial seakan nyawa bagi manusia, tanpa adanya media hidup terasa hampa dan kosong. Itulah yang dirasakan generasi zaman sekarang atau generasi millenial. Gadget atau gawai yang semakin mudah ditemukan dan didapatkan menyebabkan semakin banyak yang memanfaatkannya untuk segala hal, baik untuk keburukan maupun kebaikan. Semakin luas media yang diakses semakin luas juga informasi yang dapat diterima maupun di sebarluaskan oleh pengguna media, entah itu media sosial Facebook, Instagram, Twitter dan lain sebagainya. Dengan adanya dunia maya, para pengguna media merasa sangat bebas dalam menggunakannya. Sehingga hal-hal yang tidak layak dipublikasikan ke masyarakat luas tersebar dengan begitu saja. Bagi pengguna media sosial yang baik pasti akan menelaah dan memahami segala yang ada pada beranda media sosial sebelum dibagikan lagi ke media sosial. Istilahnya “ saring sebelum sharing.”

Media massa adalah salah satu corong pembentukan wacana yang memiliki  pengaruh sangat dahsyat. Media massa menjadi kekuatan untuk menyebarkan gagasan, bahkan dapat menentukan apa yang baik dan buruk. Pengaruhnya mampu untuk mendefinisikan nilai-nilai tertentu sehingga diterima dan diyakini kebenarannya dalam masyarakat. Ia bahkan dapat memberi legitimasi untuk gagasan tertentu dan mendeligitimasi gagasan yang dianggapnya menyimpang.

Pada tahun 1970-an media informasi yang dapat diakses sangat terbatas yang terdiri atas koran, radio dan televisi, inipun masih sangat langka. Berbeda dengan kondiisi sekarang yang serba cepat dan serba instant. Untuk para pemburu berita sangat mudah menemukan dan membuat berita. Satu berita yang dikeluarkan, dengan mudahnya mereka copy-paste untuk mendapatkan views yang banyak dan mendapatkan keuntungan tanpa memikirkan dampaknya kedepan.

Seorang ahli media berasal dari Yunani pernah menegaskan bahwa “jika ingin menguasai dunia, maka kuasailah media”. Maksudnya disini media informasi yang kini telah menyebar keseluruh penjuru dunia.  Sebagai bukti, CNN salah satu lembaga penyiaran Yahudi yang telah menjadi sumber berita utama. Semua berita yang disiarkan pasti sudah dianggap benar, aktual dan terpercaya. Hal inilah yang menjadikan masyarakat ketergantungan pada berita atau informasi yang disediakan oleh CNN. Hal itu dapat berdampak negatif karena dengan mudahnya mereka menyelipkan berita hoax akibat terlalu bergantungnya masyarakat pada media tersebut.

Dengan pengaruhnya yang luar biasa itu, maka sangat naif kalau membayangkan media sebagai pihak yang netral. Media massa memiliki ideologi masing-masing. Berita yang dibentuk oleh media massa bukan berasal dari ruang yang hampa, tapi diproduksi oleh ideologi tertentu. Begitu besarnya pengaruh ideologi dalam media massa sehingga ideologi berperan menampilkan pesan dan realitas hasil konstruksi tampak seperti nyata, alami dan benar. Melalui bahasa dan kata-kata, ideologi menjelma menjadi “realitas” yang harus dipahami oleh khalayak. 

Realitas yang kita anggap hadir melalui berita, nyatanya adalah realitas yang telah dikonstruksikan sedemikian rupa oleh media. Lewat berbagai instrumen yang dimilikinya, media ikut membentuk realitas yang tersaji dalam pemberitaan.  Media tentu saja memilih, realitas apa yang diambil dan mana yang dicampakkan. Ia bukan saja memilih peristiwa dan menentukan sumber berita, tetapi juga berperan mendefinisikan aktor dan peristiwanya. Lewat bahasa, ia dapat menyebut, misalnya, demonstran sebagai pahlawan atau perusuh. Semua buah konstruksi tersebut membuat khalayak harus memahami dalam kacamata tertentu yang telah digariskan oleh media.

Didalam Al-qur’an telah dijelaskan larangan membuat berita dusta dan selalu berhati-hati dalam membagi atau menyebarkan informasi. Salah satunya QS. Al-Hujurat, 49:06

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓا۟ إِن جَآءَكُمْ فَاسِقٌۢ بِنَبَإٍ فَتَبَيَّنُوٓا۟ أَن تُصِيبُوا۟ قَوْمًۢا بِجَهَٰلَةٍ فَتُصْبِحُوا۟ عَلَىٰ مَا فَعَلْتُمْ نَٰدِمِينَ

“Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasikmembawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti agar kamu tidakmenimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahuikeadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu” ( QS. Al-Hujurat(49) : 06)

Menurut Ibnu Katsir, ayat ini memerintahkan manusia untuk memperjelas sebuah informasi yang datang dari orang fasik. Setiap individu harus berhati-hati pada perkataan orang fasik.Agar tidak menghukumi berlandasan informasi dari mereka. Sebab, bisa jadi dalam kenyataannya tidak sama dengan apa yang mereka katakana. Imam as-Syanqithi juga mengatakan hal sama. Menurut beliau, ayat di atas memerintahkan kepada manusia agar tidak tergesa-gesa dan tidak buru-buru menerima begitu saja informasi yang diberitakan oleh orang fasik.Kita harus meneliti kebenaran dan kevalidannya terlebih dahulu.

Syaikh Wahbah az-Zuhaili, ayat di atas mengajarkan kepada kita bahwa wajib meneliti informasi-informasi. Juga, wanti-wanti agar kita tidak berpegangan hanya pada informasi yang bekeliaran, agar tidak terjerumus dalam fitnah kepada individu atau orang banyak. Hal ini merupakan tata krama bersosial dan bermasyarakat untuk menjaga persatuan bangsa dan menghindari perpecahan.

Dari pemaparan diatas, sudah sangat jelas dampak negatif dari informasi yang disebut hoax tersebut. Tidak hanya remaja, tapi juga para kaum dewasa yang termasuk penikmat media sosial yang aktif mengupdate informasi dari media sosial. Informasi yang mereka dapatkan tidak hanya mereka bagi terhadap pengguna media sosial lainnya, tetapi juga mereka jadikan bahan perbincangan ketika duduk bersama atau saat bertemu dalam suatu pertemuan antar masyarakat.

B. Dampak Positif Dan Negatif Media Sosial
Jejaring sosial media juga ada dampak positif dan dampak negatif yang sangat berpengaruh pada kehidupan manusia.


  • Dampak Negatif Media Sosial

Beberapa dampak negatif media sosial sebagai berikut:
- Kecanduan situs jejaring sosial seperti Facebook atau MySpace bisa membahayakan kesehatan karena memicu orang untuk mengisolasikan diri. 
-Meningkatnya pengisolasian diri dapat mengubah cara kerja gen, membingungkan respons kekebalan, level hormon, fungsi urat nadi, dan merusak performa mental.
-Seseorang yang menghabiskan waktunya didepan komputer akan jarang berolahraga sehingga kecanduan aktivitas ini dapat menimbulkan kondisi fisik yang lemah, bahkan obesitas.
-Kerusakan fisik juga sangat mungkin terjadi. Bila menggunakan mouse atau memencet keypad ponsel selama berjam-jam setiap hari, seseorang dapat mengalami cedera tekanan yang berulang-ulang. Penyakit punggung juga merupakan hal yang umum terjadi, pada orang-orang yang menghabiskan banyak waktu duduk di depan meja komputer.
-Media elektronik, seperti komputer, laptop, atau handphone (ponsel) juga menghancurkan secara perlahan-lahan kemampuan anak-anak dan kalangan dewasa muda untuk mempelajari kemampuan sosial dan membaca bahasa tubuh. Maksudnya adalah seseorang akan mengalami pengurangan interaksi dengan sesama mereka dalam jumlah menit per hari-nya menyebabkan jumlah orang yang tidak dapat diajak berdiskusi mengenai masalah penting, menjadi semakin meningkat setiap harinya.
-Terakhir, kejahatan dunia maya (cyber crime). Seiring berkembangnya teknologi,  berkembang pula kejahatan. Didunia internet, kejahatan dikenal dengan nama cyber crime Kejahatan dunia maya sangatlah beragam. Diantaranya, carding, hacking, cracking, phising, dan spamming. Membuat waktu terbuang dengan sia-sia.


  • Dampak Positif Media Sosial

 Meskipun banyak dampak negatifnya, dampak positifnya juga tak kalah banyak, tergantung siapa yang memanfaatkannya, berikut dampak positifnya:
-Sebagai Media Penyebaran Informasi; informasi yang up to date sangat mudah menyebar melalui situs jejaring sosial. Hanya dalam tempo beberapa menit setelah kejadian, kita telah bisa menikmati informasi tersebut. Ini sangatlah bermanfaat bagi kita sebagai manusia yang hidup di era digital seperti sekarang ini. Cakrawala dunia serasa berada dalam sentuhan jari kita.
-Sebagai Sarana Untuk Mengembangkan Keterampilan dan Sosial; mengasah keterampilan teknis dan sosial merupakan kebutuhan yang wajib dipenuhi agar bisa bertahan hidup dan berada dalam neraca persaingan diera modern seperti sekarang ini. Hal ini sangatlah penting, tidak ada batasan usia, semua orang butuh untuk berkembang.
-Memperluas Jaringan Pertemanan. Dengan menggunakan jejaring sosial, kita bisa berkomunikasi dengan siapa saja, bahkan dengan orang yang belum kita kenal sekalipun dari berbagai penjuru dunia. Kelebihan ini bisa kita manfaatkan untuk menambah wawasan, bertukar pikiran, saling mengenal budaya dan ciri khas daerah masing-masing, dll. Hal ini dapat pula mengasah kemampuan berbahasa seseorang. Misalnya, belajar bahasa inggris dengan memanfaatkan fasilitas call atau video call yang disediakan di situs jejaring sosial.

Semenjak situs jejaring sosial seperti yang disebutkan diatas sangat menyedot perhatian publik. Sebagian besar menghabiskan waktu berjam-jam untuk mengunjungi situs tersebut. Oleh karena itu diperlukan cara untuk mengatasi kecanduan jaringan sosial ini seperti dengan membatasi waktu penggunaan internet, terutama situs jaringan sosial.

Kita juga perlu belajar menggunakan jaringan internet secara bijak sehingga kita tidak menjadi orang yang mencandu akan jejaring sosial. Sebaiknya para pengguna situs jejaring sosial ini tidak harus berhenti total untuk tidak menikmati situs tersebut, namun lebih bijak kalau secara perlahan untuk menguranginya yaitu dengan mengurangi jam bermain Facebook, Twitter, dan lain – lain.

C. Pandangan Ulama Tentang Media Sosial
Berdasarkan hasil penelitian dari al-Qur’an dan as-sunnah, maka para ulama membuat kaidah-kaidah ushul fikih dengan tujuan agar mampu memberikan jawaban yang tidak tertera didalam al-qur’an, as-sunnah maupun ijma’. Dalam hal ini para ulama memiliki kaidah yaitu:

الأصل في الأشياء الإباحة حتى يدل الدليل على التحريم

“Hukum asal segala sesuatu itu diperbolehkan kecuali ada dalil yang mengharamkannya”

هُوَ الَّذِي خَلَقَ لَكُمْ مَا فِي الْأَرْضِ جَمِيعًا

“Dia-lah Allah yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu” (QS. Al-Baqarah: 29)

Imam Al-Qurtubi mengatakan dalam kitabnya, “Maksud dari  خلق لكم yaitu Allah SWT yang memeberikan seluruh apa yang ada di bumi. Ayat ini juga dijadikan dalil oleh para ulama yang mengatakan bahwa segala sesuatu yang mendatangkan manfaat itu diperbolehkan kecuali jika ada dalil yang melarangnya, 

Allah Ta’ala berfirman,

قُلْ مَنْ حَرَّمَ زِينَةَ اللَّهِ الَّتِي أَخْرَجَ لِعِبَادِهِ وَالطَّيِّبَاتِ مِنَ الرِّزْقِ قُلْ هِيَ لِلَّذِينَ آمَنُوا فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا خَالِصَةً يَوْمَ الْقِيَامَةِ كَذَلِكَ نُفَصِّلُ الْآيَاتِ لِقَوْمٍ يَعْلَمُونَ

“Katakanlah: “siapakah yang mengharamkan perhiasan dari Allah yang telah dikeluarkan-Nya untuk hamba-hamba-Nya dan (siapa pulakah yang mengharamkan) rizki yang baik?” katakanlah: “semuanya itu (disediakan) bagi orang-orang yang beriman dalam kehidupan dunia, khusus (untuk mereka saja) dihari kiamat.” Demikianlah kami menjelaskan ayat-ayat itu bagi orang-orang yang mengetahui.” (QS. al-A’raf: 32)

Imam ath-Thabari menjelaskan tentang ayat ini bahwa dalam suatu hadits dikisahkan ada suatu kaum yang mereka mengharamkan seekor kambing untuk diambil susu, daging, dan harganya. Dalam ayat ini, Allah Ta’ala mengingkari siapa saja yang mengharamkan makanan, minuman, pakaian dan semacamnya, maka hukum asal segala sesuatu adalah halal dan diperbolehkan kecuali ada dalil yang mengharamkannya. Makan bangkai menjadi haram, karena dilarang oleh Allah dan rasul-Nya. Begitupula pakaian sutra bagi laki-laki diharamkan karena ada dalil yang menunjukkan demikian.

Dalam menggunakan media sosial tidak cukup hanya dengan ilmu saja, tetapi harus dibekali dengan iman dan takwa. Media sosial ibarat belati yang tajam, ketika seseorang mampu menggunakannya dalam hal yang bermanfaat, maka kebaikanpun akan menyertainya. Tetapi sebaliknya, jika seseorang tidak mampu menggunakan dalam hal yang bermanfaaat justru menambah kerusakan, maka keburukanpun akan menyertainya.

Dari penjelasan diatas bisa disimpulkan bahwa boleh saja menggunakan media social asalkan tidak melanggar syariat Islam dan proporsional. Hendaknya seorang muslim menggunakan media sosial sebagai sarana dakwah dan hal-hal positi lainnya, agar waktu yang dimilikinya tidak terbuang sia-sia dijejaring sosial

Ibnu Qayyim al-Jauziyah mengatakan, “Jika waktu hanya dihabiskan untuk hal-hal yang membuat lalai, untuk sekedar menghamburkan syahwat, berangan-angan yang batil, hanya dihabiskan dengan banyak tidur dan digunakan dalam kebatilan, maka sungguh kematian lebih layak bagi dirinya.”

NOTE:
Dalam menggunakan sosial media, kita haruslah pandai dalam mencerna apa yang disuguhkan oleh media penyiaran. Jangan sapai kita terlalu mudah terbawa arus kesalahan karena terlalu percaya dengan berita tanpa kita telaah dan mencari kebenarannya. Jangan samapi ada pihak-pihak tertentu yang dirugikan atas kecerobohan kita dalam menggunakan media sosial ini.

Sekian. Semoga bermanfaat.

Wallahu A’lamubisshawaab
Wassalamu’alaikum Warohmatullohi Wabarokatuh 

Sumber Referensi:

Suryana, Jajang. 2020. Manusia dan Media. Singaraja.

http://www.dakta.com/news/9065/umat-islam-dan-media-massa-dalam-pergulatan-wacana

https://www.kompasiana.com/kenah/5d0a4706097f3662cd512312/analisis-pandangan-al-quran-terhadap-fenomena-hoax-di-indonesia?page=all

https://tafsirweb.com/9776-quran-surat-al-hujurat-ayat-6.html#:~:text=Terjemah%20Arti%3A%20Hai%20orang%2Dorang,kamu%20menyesal%20atas%20perbuatanmu%20itu.

annursolo.com/media-sosial-dalam-perspektif-islam/

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sunnatullah dan Manusia sebagai Khalifah di Bumi

Manusia dan Teknologi

Manusia Makhluk Peneliti