Manusia dan Teknologi
Assalamu’alaikum Warohmatullohi Wabarokatuh
Alhamdulillahirabbil ‘alamiin, segala puji bagi Allah yang telah memberikan kesempatan untuk menyelesaikan tulisan singkat ini. Sholawat dan salam semoga selalu tercurahkan kepada Baginda Nabi Muhammad SAW yang telah membawa kita dari alam kegelapan menuju alam yang terang benderang.
Ditulisan kali ini, saya akan membahas mengenai Manusia dan Teknologi. Teknologi tidak pernah lepas dari kehidupan manusia sesuai zamannya. Istilah teknologi, ditegaskan oleh Venus Peurseun adalah “perpanjangan tangan manusia” (1988). Ketika suatu benda dikategorikan sebagai alat yang dapat memudahkan pekerjaan manusia dan memperpanjang jangkauan manusia, maka Peurseun menyebutnya sebagai (hasil atau perangkat) teknologi.
Sejak dahulu teknologi sudah muncul untuk memudahkan pekerjaan manusia, sesederhana apapun manusia atau peradaban manusia, tetap saja teknologi dapat diciptakan untuk membantu dan memudahkan pekerjaan manusia, namun teknologi-teknologi tersebut berkembang sesuai zamannya. Seperti pada saat manusia belum mengenal adanya traktor, manusia menggunakan cangkul atau tenaga sapi untuk membajak sawah, cangkul dan tenaga sapi tersebut merupakan perpanjangan tangan manusia dalam mnyelesaikan pekerjaannya dan keduanya termasuk kedalam teknologi. Pada zaman yang serba modern ini sudah banyak teknologi yang diciptakan untuk membantu dan memudahkan pekerjaan manusia. Handphone merupakan teknologi yang dapat memudahkan untuk berkomunikasi baik jarak jauh maupun jarak dekat dengan seseorang, yang sebelumnya hanya menggunakan surat dan dikirim melalui kantor post untuk dapat berkomunikasi dengan orang yang jauh dengan kita. Batasan pengertian teknologi bisa berubah sejalan dengan kondisi zaman.
Ibadah mahdah maupun ghair mahdah dalam pelaksanaannya pasti menggunakan teknologi, teknologi bangunan seperti tempat berwudhu, masjid tempat sholat, sound system untuk adzan dan alat transportasi. Alat transportasi yang digunakan untuk ibadah haji dan masih banyak lagi teknologi yang berkembang sesuai zamannya.banyak sekali para tokoh muslim yang menciptakan teknologi yang dalam hasil teknologinya selalu beraumberkan Al-qur’an.
Berikut nama para tokoh muslim penemu teknologi
1. Ibnu Al-Haitham
Ibnu Al-Haitham menjadi salah satu tokoh Islam yang berpengaruh di dunia teknologi. Ilmuwan ini menciptakan teknologi optik yang saat digunakan pada perangkat kamera. Teknologi temuan Ibnu Al-Haitham menginspirasi Rogen Bacon dan Kepler untuk menciptakan mikroskop dan teleskop.
2. Abbas Bin Firnas
Ilmuwan muslim bernama Abbas Bin Firnas merupakan orang pertama di dunia yang membuat konstruksi alat yang bisa terbang. Pada abad ke-9, Abbas Bin Firnas menciptakan sebuah alat terbang bersayap menyerupai burung dan berhasil menerbangkannya di Cordoba, Spanyol.
3. Al Battani
Al Battani merupakan seorang astronom yang berhasil menemukan hitungan dalam satu tahun terdapat 365 hari, 5 jam, 46 menit, dan 24 detik. Pria dengan nama lengkap Abu Abdullah Muhammad bin Jabir ibn Sinan ar-Raqqi al-Harrani as-Sabi al-Battani ini juga menemukan sejumlah persamaan trigonometri.
Anousheh Ansari merupakan seorang insinyur asal Iran-Amerika. Ia menjabat sebagai co-founder dan CEO Telecom Technologies. Dia juga menjadi perempuan muslim pertama sekaligus orang Iran pertama yang berhasil terbang ke luar angkasa. Hebatnya lagi, perjalanannya ke luar angkasa didanainya sendiri.
Al-Khawarizmi atau yang bernama lengkap lengkap Muhammad Ibnu Musa Al-Khawarizmi adalah seroang ahli di bidang matematika, astronomi, dan geografi dari Iran. Ia lahir tahun 780 dan wafat pada 850 Masehi. Penemuan yang terkenal dan masih digunakan sampai saat ini adalah Aljabar. Al-Khawarismi juga dikenal sebagai bapak Algebra atau yang disebut Al Gorisma oleh orang Eropa.
Selain teknologi yang digarap oleh tokoh muslim, ada juga sumber-sumber teknologi yang dibuat oleh tokoh non muslim. Pada awal abad pertama hingga ke 10 H (7-16 M), basis peradaban islam bersumber dari peradaban timur dekat pra-islam dan Mediteranian Timur, dan diketahui bahwa proses alih teknologi tersebut telah berlangsung lama sejak masa pra-islam. Pada periode lain kemudian, alih teknologi berbalik arah sepenuhnya dari islam ke Eropa. Sampai detik ini belum ada tokoh muslim yang dapat mengalahkan pengetahuan orang-orang eropa dalam melakukan penelitian dan menemukan teknologi baru. Banyak sekali sejarah yang mengatakan bahwa orang-orang Eropa mencuri dan merampas buku-buku dari orang muslim yang kemudian menjadikannya berjaya setelah sekian lama terpuruk dan hidup dalam kegelapan dan kelaparan akibat kebutaan akan ilmu. Itulah penyebabnya orang-orang Eropa sangat gigih dalam mencari ilmu karena mereka takut kejadian masa silam terulang kembali oleh kebodohan dan kekosongan akan ilmu. Sedangkan kita umat muslim masih sangat jauh tertinggal dari orang-orang Eropa. Hal ini terjadi bukan karena Allah tak sayang pada kita, tetapi balik lagi kepada Sunnatullah yang mana setiap manusia akan mendapatkan apa yang mereka inginkan jika mereka bersungguh-sungguh dalam menuntutnya.
Supardjo Pusposutadjo dalam tulisannya, Posisi Al-qur’an terhadap Ilmu dan Teknologi, mengatakan bahwa bagi umat islam yang beriman belajar mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan atribut dari keimanannya. Mempelajari iptek merupakan salah satu bentuk keimanan sebagai penggerak untuk menggali ilmu. Bidang iptek sangatlah berpengaruh untuk kehiupan di muka bumi, mulai dari kesehatan, teknologi, dan informasi. Jika bidang iptek dipegang oleh orang-orang tak beriman maka kemaslahatan umat tidak akan terwujud. Ibaratkan bidang iptek sebgai senjata yang sangat canggih yang dipersiapkan untuk melawan penindasan di muka bumi, kekuatan dan kecanggihan senjata tersebut dapat menghancurkan gunung Rinjani di Lombok. Tetapi ika senjata tersebut dipegang oleh orang gila atau orang bodoh, maka senjata itu tidak bernilai apa-apa, bahkan senjata itu dapat melukai banyak orang termasuk melukai diri sendiri. Itulah sebabnya orang-orang beriman diperintahkan untuk menuntut ilmu sampai akhir hayat, supaya dapat menjadi khalifah di bumi dan dapat menjaga bumi besrta isinya atas izin Allah SWT.
Berikut Ayat-ayat Al-Qur'an yang berhubungan dengan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
1. Surat Yunus Ayat 101
قُلِ انْظُرُوا مَاذَا فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ ۚ وَمَا تُغْنِي الْآيَاتُ وَالنُّذُرُ عَنْ قَوْمٍ لَا يُؤْمِنُونَ
Artinya : Katakanlah: "Perhatikanlah apa yang ada di langit dan di bumi. Tidaklah bermanfaat tanda kekuasaan Allah dan rasul-rasul yang memberi peringatan bagi orang-orang yang tidak beriman".
(Q.S. Yunus ayat 101).
Kandungan Surat Yunus ayat 101 :
Surat Yunus ayat 101 menganjurkan manusia mengadakan pengkajian, penelitian dan pengamatan tentang fenomena alam yang ada di langit dan bumi. Dengan melakukan hal tersebut diharapkan manusia bisa mengambil manfaat sebesar-besarnya bagi ilmu pengetahuan agar bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan dan kesejahteraan dalam hidupnya.
Perilaku yang mencerminkan Surat Yunus ayat 101 :
-Senantiasa menginginkan dunia yang baru yang lebih baik, berpikir objektif dan rasional.
-Menerima hal yang baru yang tidak bertentangan dengan nilai-nilai agama.
-Bertindak atas dasar logika dan ilmu serta menjauhi sikap yang emosional.
-Meyakini bahwa Allah telah mengatur hidup demi kesejahteraan manusia.
-Memiliki yang terbaik dan mempertimbangkan dengan matang setelah keputusan musyawarah.
2. Surat Al-Baqarah ayat 164
إِنَّ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَاخْتِلَافِ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ وَالْفُلْكِ الَّتِي تَجْرِي فِي الْبَحْرِ بِمَا يَنْفَعُ النَّاسَ وَمَا أَنْزَلَ اللَّهُ مِنَ السَّمَاءِ مِنْ مَاءٍ فَأَحْيَا بِهِ الْأَرْضَ بَعْدَ مَوْتِهَا وَبَثَّ فِيهَا مِنْكُلِّ دَابَّةٍ وَتَصْرِيفِ الرِّيَاحِ وَالسَّحَابِ الْمُسَخَّرِ بَيْنَ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ لَآيَاتٍ لِقَوْمٍ يَعْقِلُونَ
Artinya : "Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya malam dan siang, bahtera yang berlayar di laut membawa apa yang berguna bagi manusia, dan apa yang Allah turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air itu Dia hidupkan bumi sesudah mati (kering)-nya dan Dia sebarkan di bumi itu segala jenis hewan, dan pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi; sungguh (terdapat) tanda-tanda (keesaan dan kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan". (Q.S. Al-Baqarah ayat 164).
Kandungan Surat Al-Baqarah ayat 164 :
-Allah menciptakan alam dan seisinya untuk kepentingan manusia karena manusia dijadikan sebagai khalifah di muka bumi.
-Sebagai khalifah di bumi, manusia diberi bekal ilmu dan teknologi bukan materi kebendaan ataupun keturunan yang jadi pegangan.
-Allah menurunkan air hujan sehingga tanah yang tadinya tandus menjadi subur, kemudian dengan teknologi tanah tersebut ditanami berbagai jenis tumbuhan yang sangat berguna bagi kehidupan manusia.
-Allah yang menjadikan bumi adanya pergantian siang dan malam yang sangat bermanfaat bagi kehidupan.
-Allah menciptakan laut untuk makhluk-Nya sebagai mata pencaharian, sarana transportasi antar pulau.
-Allah menciptakan perkisan angin yang akan membawa rahmat dan kadang membawa bencana.
Perilaku yang mencerminkan Surat Al-Baqarah ayat 164 :
-Menjadi orang yang berilmu pengetahuan dan berwawasan luas.
-Menggunakan kemampuan ilmu pengetahuan yang dimiliki agar mampu menjelajah keseluruh penjuru langit dan bumi.
-Meningkatkan ilmu pengetahuan tentang segala apa yang telah diciptakan oleh Allah SWT.
-Berusaha mendapatkan rezeki dari Allah dengan keahlian yang dimiliki dan kemampuan yang ada.
-Rajin menuntut ilmu dan memanfaatkan ilmu tersebut dalam kehidupan.
3. Surat Ar-Rahman ayat 33
يَا مَعْشَرَ الْجِنِّ وَالْإِنْسِ إِنِ اسْتَطَعْتُمْ أَنْ تَنْفُذُوا مِنْ أَقْطَارِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ فَانْفُذُوا ۚ لَا تَنْفُذُونَ إِلَّا بِسُلْطَانٍ
Artinya : "Hai jama'ah jin dan manusia, jika kamu sanggup menembus (melintasi) penjuru langit dan bumi, maka lintasilah, kamu tidak dapat menembusnya kecuali dengan kekuatan(dari Allah)".
(Q.S. Ar-Rahman ayat 33)
Ayat ini menyeru jin dan manusia jika mereka sanggup menembus, melintasi penjuru langit dan bumi karena tajut akan siksaan dan hukuman Allah, mereka boleh mencoba melakukannya, mereka tidak akan berbuat demikian. Demikian mereka tidak mempunyai kekuatan sendiri pun dalam menghadapi kekuatan Allah SWT.
Menurut sebagian ahli tafsir, pengertian -Sultan- pada ayat ini adalah ilmu pengetahuan. Hal ini menunjukkan bahwa dengan ilmu pengetahuan / teknologi manusia dapat menembus ruang angkasa.
Perilaku yang mencerminkan Surat Ar-Rahman ayat 33 :
-Senang membaca buku-buku pengetahuan sebagai bukti cinta ilmu pengetahuan.
-Selalu ingin mencari tahu tentang alam semesta, baik di langit maupun di bumi, dengan terus menelaahnya.
-Meyakini bahwa alam semesta ini diciptakan oleh Allah SWT. untuk manusia. leh karena itu, manusia harus merasa haus untuk terus menggali ilmu pengetahuan.
-Rendah hati atas kesuksesan yang diraihnya dan tidak merasa rendah diri dan malu terhadap kegagalan yang dialaminya.
Selain teknologi, kesenian pun digarap oleh tokoh muslim untuk melakukan dakwah islam. Seperti yang dilakukan oleh para wali dalam menyiarkan agama islam di tanah Nusantara melalu seni batik dan wayang. Cerita wayang ynag telah lama dimodifikasi sesuai perkembangan zaman dan keperlun penyampaian materi dakwah. Dalang-dalang muslim menggubah cerita memanfaatkan ceruta galur, kemudian dilengkapi cerita yang terkait dengan nasehat-nasehat yang diambil dari nila-nilai agam islam. Pertunjukan semacam ini menjadi tontonan sekaligus tuntunan bagi masyarakat. Hal ini membuahkan hasil dalam melakukan dakwahnya, banyak masyarakat yang menganut agama islam karena penyampaian keislaman yang sangat menghibur dan tidak terkesan memaksa. Tetapi meski begitu masih banyak perdebatan mengenai seni ini. Karena seni berisikan perasaan, kesenangan sehingga banyak yang lalai beribadah akibat terlalu larut dalam kesenian. Sejak zaman kekuasaan Dinasti Muawiyyah tahun 661-749 M dan kekuasaan Dinasti Abbasiyah tahun 749-1200 hingga zaman modern saat ini, pembicaraan tentang Tamaddun ( seni dan kebudayaan) dalam islam memang tidak pernah selesai mewarnai dinamika kehidupan muslim. Oleh kaum modernisme orientalis seni kerap dijadikan sebagai tameng terhadap penyempitan pemahaman ajaran Islam, sehingga berbagai kajian dan penelitian tentang kesenian islami (Seni Islam) terus dilakukan. Dari segi objek penelitian, menurut Sayyed Hossein Nasr: 1987, seni Islam sebenarnya menjadi bahan studi para Sarjana Barat sejak abad ke-19 dan para Sarjan Muslim yang berpendidikan Barat selama beberapa dekade, setelah itu seni islam menarik perhatian masyarakat luas sejak dua atau tiga dekade yang lalu. Banyak karya mengenai sejarah, teknik penciptaan. Lingkungan sosial dan aspek-aspek lainnya dari seni Islamyang diterbitkan dalam berbaga bahas adi Eropa. Beberapa terbitan itu bergpegang teguh pada signifikansi dan makna spiritual yang asli, walaupun jumlahnya hanya sedikit sekali. Selain itu tulisan-tulisan T. Bruckhardt yang memberikan penejelasan khusus mengenai demensi intelektual, simbolisme dan dimensi-dimensi spiritual islam, sangatlah sedikit karya yang memandang seni islam sebagai maniifestasi bentuk-bentuk realitas spiritual (al-haqai’iq) wahyu islam itu sendiri karena diwarnai oleh pengetahuannya yang bersifat duniawi dan menyalahi hukum islam.
Seni memang berkarya secara bebas, tetapi seni juga dibatasi dengan norma-norma keagamaan. Sebagaimana Allah SWT telah menganugerahkan kebebasan memilih kepada manusia, melalui pengilhaman sisi fujur dan taqwa, kebebasa itu dibatasi norma: pahala dan dosa. Kesenian yang mengatasnamakan hawa nafsu dalam berkarya secara bebas merupakan kesembronoan sekaligus kesombongan bagi perilaku seni. Jajang Suryana mengatakan “Dalam segala perilaku kehidupan ada atap dan dinding yang mebatasi ruang gerak ekspresi manusia, agar karya lahir dalam kebermanfaatan dan kemashlahatan hidup masyarakat banyak, bukan untuk sekadar mengusung kebebasan individu,”
Semoga bermanfaat
Wallahu A’lamubisshawab
Wassalamu’alaikum Warohmatullohi Wabarokatuh
Sumber Referensi:
Suryana, Jajang. 2020. Manusia dan Teknologi. Singaraja
https://www.liputan6.com/ramadan/read/3539004/keren-ini-5-ilmuwan-muslim-berpengaruh-di-dunia-teknologi
https://lintasgayo.co/2014/05/18/resensi-buku-dalil-dalil-seni-budaya-dalam-islam
https://www.lampost.co/berita-iptek-dalam-perspektif-islam.html
https://memoribelajarku.blogspot.com/2018/01/ayat-ayat-al-quran-tentang-iptek.html
Komentar
Posting Komentar